Gelisah Pagi

Biasanya gelisah terjadi karena gatal, belum mandi atau tidak mandi, sudah selesai mandi tapi tidak menggunakan sabun dan pelembab kulit, menggunakan pakaian yang tidak bersih, belum dicuci cuy, atau perasaan gundah gundala putra petir, banyak masalah dan lain sebagiannya.

Dua minggu terakhir sudah tidak bertemu lagi dengan kelas XII yang menjadi kesukaan saya dan tergantikan dengan kelas XI yang menjadi kontrak terakhir di semester ini bersama para angkatan kelas X mantan rintisan sekolah berbahasa Inggris. Rasanya tiada sungkan jika tidak bersua mereka atau datang ke sekolah sesuai jadwal biasa jam enam pagi, menunggu di pos jaga (bukan monyet) kemudian menahan siswa yang (hobi) datang terlambat atau mengembat siswa (yang pura-pura lupa) kalo dia terlambat.

Gelisah pagi dimulai dengan menghantarkan putra-putri melalui lalu lintas pagi yang kadang lengang kadang padat. Walaupun lengang dan Pak Polantas belum berjaga-jaga, jangan disangka bahwa keadaan jalan raya akan aman tentram kerta raharja, justru di jalan lurus pun di kota sempit dan kecil ini, kecelakaan berkendara dapat terjadi setiap saat !

Entah karena pengemudinya baru saja bangun tidur, belum sikat gigi juga mandi, entah baru saja mendusin dari tidur pagi yang mengenakkan karena harus mengantarkan anak ke sekolah dengan tergesa-gesa atau berangkat mendadak dari rumah tanpa persiapan dan mengira di jalan masih sepi sehingga berkendara seenak sendiri, macam-macamlah tingkah pola tak terduga dari pengendara (bukan penyepeda) karena sepertinya mereka pun baru bangun dari kemabukan tadi malam sehingga sempoyongan saat berada di jalan.

Belum lagi para lansia dan manula yang berangkat bareng menuju klub paguyuban sesama lansia untuk berolah raga, terlebih lagi mereka lupa kalo sedang berkendara yang berbahaya di tengah jalan. Benar-benar di tengah-tengah jalan raya, bukan di pinggiran lagi. Para lansia dan manula ini pun tetap menjaga gengsi, berolah raga menyehatkan raga, menjaga ritme jantung agar panjang usia tapi tetap menaiki kendaraan roda empat atau roda dua dengan gagahnya dan merasa bahwa jalan raya itu adalah dia sang empunya.

Para lansia, manula pun juga pendusin bangun pagi yang selalu terkaget-kaget terkena sinar mentari senantiasa memenuhi jalanan di Palangka Raya saat mentari baru saja bersinar kemilau menawankan gemerlapan. Belum malam menjelang, Festival Kebanggaan Kalimantan Tengah segera dihelat tidak jauh dari rumah saya, pastilah datang manula lansia dan pengguna kendaraan dari berbagai tepian kota 12 kabupaten akan berkumpul bersama hingga 24 mei 2014 kelak.

Sudah pasti gelisah pagi selalu datang tanpa henti, tak terkecuali hari libur bersama atau bahkan saat merayakan tahun baruan di Kota Palangka Raya ini.

Siap-siap bertahan dan berhati-hati berkendaraan, karena anda tidak akan pernah tahu, kejutan apa menanti di jalanan !

Lansia tua lemah lunglai
katanya dimakan usia
tak lekang oleh zaman
namun obsesi akan panjang usia
tetap mendorongnya menjadi
Pengendara Tak Kenal Krama